Tugas kuliah kok nge game??pasti pada mikir gitu, tapi ya gini lah kuliah di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Tugasnya unik-unik,hehehhe tapi nyenengin kok.
Game yang dimaksud disini adalah Game Sim City, game nya itu ya kayak bikin kota gitu. Tugasnya ini berkelompok 2 orang. Kebetulan waktu itu aku sekelompok dengan Muh. Ihsan Mukhtar. Dan inilah laporan proses pembuatan kota kami di game itu, berikut analisis kegagalan dan keberhasilan kota itu.
PROSES PEMBUATAN KOTA,ANALISIS KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN
Oleh:
Renindya Azizza Kartikakirana 35936
Muhammad Ihsan Muchtar 35933
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2010
SIM CITY
(LITTLE TOWN DEFACTO)
Tugas pertama Mata Kuliah Teori Keruangan 1 adalah bermain Game Sim City. Tugas ini bertujuan menjadi perencana kota dan menganalisis kegagalan, keberhasilan dalam membuat kota. Game Sim City yang kami gunakan adalah Sim City 4.
A. Proses-Proses Pembuatan Kota
Dalam membuat kota tentu ada proses-proses pembuatannya. Begitu pula dengan pembuatan kota pada game sim city 4 ini. Proses-proses pembuatan kota adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi dan Penamaan Kota
Lokasi kota yang kami pilih adalah kota yang pada awalnya digunakan sebagai Mayor Tutorial. Namun Kota Mayor Tutorial tersebut telah kami hapus dan kemudian kami membuat kota baru disana. Caranya menghapus yaitu klik bagian/ kota Mayor Tutorial lalu klik ikon delete city lalu yes. Setelah dihapus kota tersebut menjadi datar tanpa ada bentukan-bentukan alamnya. Kemudian setelah itu klik pada bagian Kota tersebut lalu Create New City dengan modal awal yaitu 100.000 Simoleon.
Karena lahan kota tersebut datar, tanpa ada bentukan-bentukan alamnya maka akan muncul task bar yang akan menyesuaikan kota yang kita pilih dengan daerah-daerah yang ada di sekelilingnya, sehingga muncul lah bentukan-bentukan yang mengikuti daerah di sekelilingnya. Bentukan-bentukan tersebut ada yang berupa tanah yang bergelombang, ada juga potongan dari lautan.
Cara Penamaan Kota yaitu ketika kita menge-klik Mayor Mode maka akan muncul kotak dialog. Kita dapat menuliskan nama yang kita kehendaki disana. Kelompok kami memberi nama Little Town.
2. Pembangunan Daya dan Jalan
Daya yang dibutuhkan kota pada tahap awal yaitu daya pembangkit listrik dan daya air. Kedua hal tersebut sangat penting sekali untuk menjamin kelangsungan hidup kota dan masyarakatnya. Daya pembangkit listrik yang kami gunakan adalah natural gas power plant (menghasilkan daya sebanyak 3000 mwh/bulan). Kami memakai pembangkit listrik jenis natural gas power plant berdasarkan pertimbangan untuk pembangunan jangka panjang dan ketersediaan budget agar nantinya tidak membangun pembangkit listrik terlalu banyak ketika kota sudah menjadi agak besar. Dan tenaga air yang kami gunakan adalah berupa water tower/ tangki air.
Setelah kedua daya tersebut sudah ada kami mulai membangun jalan yang berfungsi sebagai aksesibilitas yang menghubungkan dari suatu titik ke titik lain. Jalan yang kami buat pertama kali adalah jalan dengan jenis Road. Jalan jenis Road dimaksudkan untuk dibuat sebagai jalan utama (jalan besar).Namun kemudian kami tidak memakai jalan jenis Road lagi melainkan menggunakan jalan jenis Street.
3. Zoning
Setelah terdapat daya listrik dan daya air serta jalan, advisor bagian zoning menyarankan untuk pembangunan zone.
Daerah/ Zone dalam permainan sim city 4 ini terbagi menjadi 3 daerah yaitu Zone Residential, Zone Commercial, dan Zone Indutrial.
Zone Residential merupakan zone untuk tempat tinggal para penduduk kota. Zone ini memiliki 3 tingkatan kepadatan (daya tampung orang), yaitu low density residential, medium density residential, dan high density residential. Zone ini berkavling warna hijau.
Zone Commercial merupakan zone untuk para pengusaha dalam bidang komersil/perdagangan. Zone ini memiliki 3 tingkatan kepadatan (daya tampung orang/pekerja), yaitu low density commercial, medium density commercial, dan high density commercial. Zone ini berkavling warna biru.
Zone Indutrial merupakan zone untuk kegiatan pertanian, dan industri. Zone ini memiliki 3 tingkatan kepadatan (daya tampung orang/pekerja), yaitu agriculture zone, medium density industrial, dan high density indusrial. Zone ini berkavling warna kuning.
Setelah mengetahui beberapa tipe zone tersebut, kami memutuskan untuk memulai dengan membangun zone residential dengan pertimbangan bahwa orang datang pertama kali pada suatu daerah baru yang masih kosong tentunya akan membangun rumah untuk berteduh dari terik matahari dan dinginnya malam. Pertama kami membangun rumah dengan tipe low density residential
Setelah banyak orang yang menetap dan tinggal di kota ini, kami membangun zone industrial. Hal ini disebabkan oleh banyaknya permintaan pekerjaan oleh penduduk setempat agar bisa tetap bertahan hidup. Kami membangun zona industrial dengan tipe medium density industrial. Zone industrial kami rancang agak terpisah jauh dengan pemukiman penduduk pada umumnya dengan pertimbangan dampak limbah cair dan udara yang ditimbulkan oleh kegiatan pabrik. Akan tetapi meskipun demikian, ada beberapa pabrik yang berlokasi dekat dengan perumahan.
Selain zone industrial, zone commersial juga kami bangun untuk tempat berdagang para penduduk kota.
Perkembangan pembangunan zoning ini berdasarkan pada grafik RCI. Jika grafik untuk zone residential naik (paling tinggi diantara yang lain), maka kami akan cenderung untuk membangun zone tersebut,begitu pula ketika zone industrial dan zone commersial naik.
Selain berdasarkan pada grafik RCI, perkembangan pembangunan zoning ini juga berdasarkan pada tersedianya sumber daya air (water tower/tangki air). Maksudnya adalah jika suatu tangki air diletakkan di suatu tempat, maka arah perkembangan zoning ini mengikuti jangkauan dari pengairan (daerah yang terairi).
4. Pembangunan fasilitas penunjang
Kami juga tidak lupa untuk membangun fasilitas-fasilitas penunjang kehidupan kota seperti kantor polisi dan pemadam kebakaran yang berfungsi sebagai menjaga keamanan dan keselamatan kota, klinik yang berfungsi untuk menjaga kesehatan para penduduk kota, sekolah yang berfungsi untuk mencerdaskan para penduduk kota, lapangan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, kuburan, tempat menikah,dll.
B. Analisis Kegagalan Pembuatan Kota
Dalam bermain game sim city ini kami merasa bahwa kami telah gagal menciptakan kota yang baik dan menyenangkan. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya permasalah yang timbul karena kurangnya perencanaan secara baik dan benar. Permasalahan-permasalahan ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Polusi air
Polusi air ini disebabkan oleh kegiatan industri. Industri-industri tidak mengolah limbah mereka dengan baik dan benar sehingga air-air yang terdapat di sekitar pabrik industri menjadi tercemar. Sangsi yang diberikan oleh pemerintah kota adalah berupa kenaikan pajak untuk industri-industri yang telah ikut andil besar dalam terciptanya polusi air ini.
Pemerintah tidak hanya memberikan sangsi terhadap industri-industri, namun pemerintah juga berusaha mengatasi permasalahan ini dengan cara membangun water treatment yang berfungsi mengurangi polusi air ini.
2. Polusi udara
Polusi air ini disebabkan oleh kegiatan industri. Industri-industri tidak mengolah limbah mereka dengan baik dan benar sehingga mengeluarkan gas-gas yang mencemari udara perkotaan. Polusi udara ini, kami belum dapat mengatasinya. Kami belum membangun pohon-pohon yang dapat mengurangi tingkat polusi ini.
3. Kemacetan
Kemacetan ini ditimbulkan oleh banyaknya penduduk yang memakai kendaraan pribadi mereka untuk menuju ke tempat kerja. Disamping itu hal ini juga disebabkan karena pemerintah (kami) belum membangun prasarana transportasi massal.
4. Kurangnya keamanan dan keselamatan kota
Kurangnya keamanan kota ditandai dengan masih adanya tindak kriminalitas. Kriminalitas yang terjadi berupa pertengkaran antar penduduk, dan grafiti pada dinding-dinding bangunan yang ada di kota yang dapat mengurangi keindahan kota. Pemerintah juga kurang banyak dalam membangun fasilitas kantor polisi.
Kurangnya keselamatan kota yaitu tentang keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Hal ini dikarenakan pemerintah kurang banyak membangun fasilitas pemadam kebakaran.
5. Pengangguran
Pengangguran tercipta karena kurangnya lapangan pekerjaan yang kami ciptakan.
C. Analisis Keberhasilan Pembuatan Kota
Keberhasilan yang kami maksud adalah berkaitan dengan pendapatan kota. Kami berhasil menyeimbangkan antara pengeluaran dengan pendapatan kota. Tidak hanya menyeimbangkan saja namun lama kelamaan kami dapat membuat kota menjadi surplus dalam hal pendapatan (pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran).
Pada awal-awal pembuatan kota, karena banyak melakukan pembangunan baik itu pembangunan daya (power) listrik dan air, pembangunan jalan,pembangunan zone-zone seperti Zone Residential, Zone Commercial, dan Zone Indutrial, pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang keberlanjutan kota, budget kota mengalami defisit selama 6 tahun. Kami belum berhasil menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran. Namun mulai awal tahun 2007 kami berhasil menyeimbangkan bahkan sampai surplus.
Untuk menaikkan pendapatan, kami mencoba dengan menaik-turunkan pajak untuk Zone Residential, Zone Commercial, dan Zone Indutrial. Selain itu kami berusaha menurunkan jumlah pengeluaran bulanan namun tentunya dengan pertimbangan.
Secara budget, mungkin kami dapat dibilang berhasil, namun tetap saja dalam pembuatan kota ini kami merasa kami belum berhasil karena masih banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam kota.
D. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Kota harus dibuat berasarkan perencanaan yang baik.
2. Perencanaan yang baik salah satunya syaratnya adalah harus melibatkan seluruh pihak baik dari masyarakat wilayah tersebut, pengusaha di bidang komersial, pengusaha di bidang industri, serta pemerintah.
3. Semua daerah/zoning terutama zone industri harus mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.
4. Permasalahan yang timbul di kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun juga tangguang jawab masyarakat/penduduk kota untuk berusaha mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.